Minggu, 24 Februari 2013

Harusnya Museum Menjadi Sarana Edukasi


Banda Aceh - Mendengar kata ‘museum’ identik dengan benda-benda purba atau langka yang telah jarang ada di sembarang tempat (antik). Terdapat anekdot yang mengatakan kecenderungan masyarakat mengunjungi museum hanya dua kali seumur hidup, yaitu saat mengenyam pendidikan seperti sekolah atau kuliah dan saat telah memiliki cucu.

Rahmadhani Sulaiman, M.Bus, Kepala Museum Tsunami Banda Aceh, saat menghadiri acara Sosialisasi Duta Museum Aceh 2012 di Hotel Grand Nanggoe Banda Aceh (11/12/2012) mengatakan, “Pelajar baru akan mengunjungi museum saat memperoleh tugas dari sekolah atau kampus. Kedua, saat kita telah memiliki cucu barulah akan mengunjungi museum sekedar untuk memperkenalkan sejarah kepada generasi penerus. Padahal museum dapat dijadikan sarana edukasi yang baik untuk segala kalangan usia”.

Di sela-sela acara, Rahmadhani mengajukan beberapa pertanyaan dan masukan yang diharapkan dapat menjadikan museum tak hanya sebagai sarana wisata tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.
“Anekdot yang menjadi pencitraan negatif terhadap museum inilah yang harus kita hilangkan. Sehingga diharapkan dengan adanya Duta Museum dapat menciptakan berbagai program yang menarik sehingga masyarakat dapat secara rutin mengunjungi museum” katanya.

Museum memiliki banyak cerita yang dapat menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat, misalnya Museum Tsunami yang menyediakan tidak hanya benda-benda peninggalan tsunami tetapi juga memberikan pemahaman dan pelajaran mengenai penanggulangan bencana seperti gempa. Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian khusus agar masyarakat tak hanya mengunjungi museum sekedar untuk berwisata (hanya melihat benda-benda yang ada atau menikmati keindahan arsitektur museum), tetapi juga mendapat ilmu dan pelajaran untuk lebih sigap mengantisipasi bencana yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang.

“Maka ini menjadi tugas bagi Duta Museum untuk menciptakan program-program edukasi dan keislaman. Di antara program kerja yang akan kita lakukan seperti membuat website dan blog tentang museum agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang museum, kontribusi dan kerjasama antara duta-duta museum seluruh Indonesia, termasuk sosialisasi kapada seluruh museum di Aceh misalnya Museum Tsunami untuk menyediakan infomasi tentang penanggulangan bencana dan tsunami, serta program-program lainnya” jelas Mujiburrizal, Duta Museum Aceh 2012 yang terpilih mewakili provinsi Aceh. [Nela]

1 komentar:

  1. Bisakah di museum untuk kegiatan seminar dan workshop tentang pariwisata halal untuk komunitas blogger di aceh? mohon informasinya. terimakasih dn salam.

    zainuri@gmail.com

    BalasHapus